Fotografer dan teknologi terutama media online jelas menjadi sesuatu yang tidak terpisahkanMencari klien baru adalah bagian terbesar dari seorang fotografer lepas. Hal ini bahkan terasa sulit ketika anda memulai dan belum memiliki "nama" di pasaran. Namun beberapa saluran dapat digunakan untuk membangun reputasi termasuk mobile phone, e-mail, net, dan dari mulut ke mulut.
Inilah yang menjadi pemikiran bahwa seorang fotografer tidak akan terlepas dari dunia media online. Sebuah website adalah landasan dari semua upaya pemasaran anda dan bahkan target klien saat anda mungkin sedang tertidur.
Membangun sebuah website bagi seorang fotografer lepas adalah awal yang tepat selain memperbanyak portfolio itu sendiri. Dan kenyataannya sudah banyak fotografer yang memanfaatkan media online.
Untuk memastikan sebuah website akan bekerja keras untuk anda, maka terlebih dahulu pastikan memiliki konten yang baik terkait dengan spesialisasi anda sendiri. Inilah yang akan menarik perhatian mesin pencari atau search engine. Pertanyaannya adalah kenapa search engine ini menjadi perhatian utama ? karena search engine (macam google dan yahoo) ini akan bekerja ketika ada pencari atau klien yang melakukan searching keywords. Artinya kata kunci itulah yang akan ditulis oleh pencari atau klien dan jika website anda memikili spesialisasi dengan keywords yang baik, maka jelas website anda akan muncul pada halaman pertama search engine tersebut.
Selain persoalan keywords, membangun sebuah koleksi link ke fotografer lain menjadi titik poin berikutnya. Karena anda akan dikenal dan mungkin akan diproyeksikan jika ada klien yang membutuhkan. Tingkat efektivitas untuk mengkomunikasikan nama website anda terutama dengan nama yang unik justru akan terlihat bahwa anda seorang yang profesional. Dan tidak ada salahnya juga karena sebuah website bagi fotografer adalah ajang unjuk karya terbaik anda.
Fotografer dan Teknologi
Beberapa fotografer saat ini sangat cinta dengan teknologi. Open source system dari Wordpress dan Blogger mungkin sudah familiar sebagai paltform situs web yang paling populer di kalangan freelancer. Karena keduanya sangatlah mudah digunakan dan telah dilengkapi dengan template. Keuntungan penggunaan kedua open source system ini adalah bahwa keduanya memiliki pasokan plug in dan ekstensi. Ini jelas berguna dalam koridor fungsi. Namun demikian ada pula kelemahannya, yakni kadangkala ada saja kerumitan bagi pemula.
Ada teman saya, memutuskan untuk membayar secara komplit untuk membangun sebuah situs web. Dan hasil pencarian dalam search engine menduduki peringkat pertama. Jelas ini akan mempengaruhi "pemasaran" itu sendiri.
Anda bahkan dapat menggunakan bahasa HTML dan CSS untuk membuat (atau menciptakan) sebuah desain website yang unik dari bawah ke atas. Ini berarti anda memiliki kontrol penuh atas tampilan situs anda. Lain dari pada itu, kebanyakan juga menyediakan e-mail. Sehingga bagi pemula tersedia semua dukungan itu.
Lalu mana website builder yang patut diwaspadai bagi pemula ?
Fotografer cenderung untuk mendapatkan hasil yang bagus dengan sistem seperti Squarespace dan Jimdo. Squarespace adalah penyedia layanan premium, artinya anda harus membayar. Layanan ini memang cukup canggih, desain fitur costum sangat relevan untuk fotografer, dan perangkat lunak blog inbuiltmerupakan yang terbaik di kelasnya. Jika itu tidak cukup, maka mesin pencari Squarespace optimization (SEO) adalah pilihan kedua.
Persoalannya datang pada tingkat harga. Rencananya akan diterapkan harga mulai $12 USD per bulan untuk paket yang paling cocok buat situs kecil atau blog. Semakin tinggi harganya maka terdapat penawaran penyimpanan yang tidak terbatas, perangkat lunak forum yang terintegrasi dan ada pendaftaran member.
Di sisi lain ada Jimdo, yang menggabungkan rangkaian alat-alat lengkap yang mudah dalam penggunaanya. Fotografer biasanya akan menyimpan terlalu besar galeri foto, yang memungkinkan untuk menampilkan gambar dalam berbagai cara yang menarik. Jimdo relatif sederhana dalam hitungan harga, sekitar $5 USD per bulan, dan anda akan mendapatkan nama domain anda sendiri serta akun e-mail.
Sementara ada lagi Wix, alat lain yang juga menarik banyak fotografer profesional karena canggih dan berbasis Flash dengan pilihan visual. Sayangnya, ini memiliki kelemahan karena perangkat mobile Apple terus bertahan dengan Flash dan mesin pencari tidak suka dengan format ini. Tetapi jika kepentingan yang berbicara dalam hal desain maka Wix layak juga untuk dilihat.
Sebaiknya baca ulasan website builder dengan lebih rinci dan melihat apa ada beberapa fotografer terkenal telah melakukan dengan situs Web mereka. Setelah Anda mendaftar pada website builder, Anda akan bergantung pada sistem untuk beberapa waktu ke depan. Harus ada fitur baru yang ditambahkan secara berkala, situs harus load dengan cepat dan Anda harus merasa yakin bahwa penyedia akan tetap dalam bisnisnya. Lakukan beberapa riset online tapi buat berdasarkan pada pemikiran terbaik anda sendiri.
Dengan website builder, Anda tidak akan memiliki fleksibilitas banyak atau pilihan ketika datang pada persoalan desain atau add-ons, dibandingkan dengan sistem open source. Tapi Anda masih dapat menggunakan berbagai widget eksternal yang sangat mudah dalam hal penginstalan, seperti video, dan lain sebagainya. Jadi seorang fotografer yang menunda untuk membuat website pribadinya sendiri akan kehilangan kesempatan berharga dalam perkembangan kemajuan teknologi yang cukup pesat saat ini. Semakin cepat anda membuat Portfolio online, maka semakin cepat pula ditemukan oleh mesin pencari dan oleh klien potensial. Dan bahkan jika anda memilih untuk mencari klien dengan cara kuno, klien anda akan lebih senang melihat alamat situs web anda dalam kartu bisnis anda.
[ from all resources ]
Backstage photojournalist
e-mail : tommy_satria@yahoo.com
mobile phone : +6281387708974
twitter : thomazfoto
Social Plugin