Peran Seorang Foto Editor/Redaktur Foto Pada Sebuah Surat Kabar

Ada banyak perbedaan struktur dalam manajemen foto pada suatu departemen/media. Sebuah surat kabar yang besar atau majalah mungkin memiliki Managing Editor Foto dan Grafis yang mengawasi kinerja dari Direktur Fotografi yang membawahi tim Editor Foto yang bekerja dengan fotografer, desainer halaman dan teknisi lab. 


Seorang Editor Foto di sebuah surat kabar besar mungkin hanya bertugas memilih gambar yang masuk ke surat kabar, apakah itu sebuah foto lokal atau dari wire macam Associated Press, Reuters dan lainnya.


Sebuah koran mungkin hanya memiliki satu Foto Editor yang melakukan pekerjaan itu semua, dan jika beruntung, mereka memiliki seorang asisten Foto Editor. Jadi siapakah sosok Foto Editor ? saya akan mendefinisikan secara umum saja di bawah ini. 


Ada beberapa point untuk membahas peran Foto Editor, antara lain:



  • Membahas tugas peliputan/pemotretan dengan fotografer hingga memastikan tugas yang dijalankan fotografer dapat dimengerti dengan jelas.
  • Editing foto dan memberikan masukan bagaimana tugas fotografer
  • Menghadiri rapat perencanaan, berbicara dengan editor dan wartawan perihal tulisan dan/atau membantu wartawan dalam penulisan berkaitan dengan foto.
  • Membuat jadwal kerja fotografer, terutama jadwal penugasan peliputan.
  • Bekerjasama dengan Departemen Desain tentang ukuran, tat letak foto yang akan dimuat di surat kabar atau majalah.
  • Memberikan pelatihan dan pendidikan pada staf Departemen Foto.
  • Memberikan motivasi dan me-review kinerja tahunan.
  • Menangani keluhan dari editor, pembaca atau siapa pun.
  • Memastikan bahwa kamera, peralatan pengolahan foto dan komputer dan scanner tetap dalam keadaan baik. 
  • Mengurusi keuangan Departemen Foto sebagai bagian dari anggaran. Juga menulis proposal untuk mendapatkan peralatan baru atau diperbaharui.
Menjadi seorang Foto Editor adalah salah satu pekerjaan terberat di ruang pemberitaan. Posisi ini merupakan kombinasi dari pekerjaan yang dirangkum menjadi satu : Fotografer, Editor, Teknisi Lab, Mentor, Seorang Ayah, Teman, Diplomat, Brainstormer, Akuntan, Petugas Inventaris, Manajemen Sistem, Arsitek, Police Traffic, Coach, dan Cheerleader. Itu semua perlu tindakan penyeimbangan sehingga membutuhkan energi lebih untuk membuat banyak orang bahagia.

Semua orang ingin sesuatu dan mereka semua merasakan apa yang mereka inginkan lebih penting daripada orang lain inginkan. Jadi pada akhirnya, keputusan perlu dibuat yang didasarkan pada kebutuhan surat kabar akan foto yang sudah menjadi pilihan Foto Editor. 

Sebagian besar surat kabar memiliki sumber daya yang terbatas, itu berarti staf foto tidak selalu banyak. Foto Editor berusaha untuk membatasi jadwal/tugas peliputan/pemotretan agar dapat menggali potensi lebih banyak pada narasumber. Walaupun demikian tuntutan pada Departemen Foto untuk selalu menyediakan foto-foto Metro, Fitur, Bisnis/Keuangan, Olahraga, Seni, dan/atau proyek-proyek khusus sangat besar. Sehingga ada kalanya foto tidak sesuai dengan keinginan Foto Editor akibat padatnya tugas pemotretan.

Pada saat yang sama, Foto Editor harus bekerja menjaga keharmonisan staf foto dengan memberikan tugas dengan tepat. Selain itu juga seorang Foto Editor juga kadang kala harus memisahkan Staf Foto untuk membuat sebuah esai foto atau foto story. Hal ini agar kerja Staf Foto tidak mengalami kejenuhan karena terus menerus meliput subyek yang berdiri di depan mereka. Rahasia untuk menjadi seorang Editor Foto yang baik bukan lah mengasingkan satu orang staf foto ketika memberikan tugas kepada staf foto yang lain.




| T O M M Y | A L L  R E S O U R C E S |

Posting Komentar

0 Komentar