Ingin Tahu Foto Apa yang Laku di Pasaran (Edisi Stock Photo)

Beberapa waktu yang lalu saya sempat membahas persoalan stok foto/photo stock pada blog ini. Stok foto tetap menarik untuk diperbincangkan. Persoalan lisensi atau copyright dari si fotografer kerap menjadi persoalan. Namun, saya tidak akan membahas dari sisi hukum masalah stok foto ini. Saya hanya akan membahas bagaimana soal penjualan foto stok tersebut.


Seperti diketahui bahwa foto stok terdiri dari foto-foto yang berlisensi untuk suatu penggunaan tertentu. Seperti penerbit, majalah, situs web, advertising banyak menggunakan stok foto untuk memenuhi kebutuhan kreatif mereka. Klien yang menggunakan stok foto sebenarnya dapat saja mempekerjakan seorang fotografer untuk menghemat waktu dan yang jelas adalah uang.


Stok foto selalu tersedia dalam database online sehingga memudahkan untuk dicari. Klien dapat melakukan pembelian dengan men-download gambar yang mereka pilih dengan segera. Koleksi tersebut seringkali disebut arsip foto, perpustakaan foto, atau bank foto.

Sebagai contoh di Indonesia terdapat TEMPO Photostock, yang lebih kurang sama dengan perpustakaan foto atau bank foto. Dalam TEMPO Photostock terdapat tiga bagian stok foto yakni, Foto Berita Terbaru, Foto Arsip dan Foto Deposit. Dimana ketiganya memiliki kriteria masing-masing, dan jika Anda seorang fotografer pemula atau ingin terjun ke dunia stok foto maka Anda dapat memilih Foto Deposit. Foto Deposit adalah tempat para fotografer menampilkan karyanya untuk dipublikasikan.


Sementara itu diluaran sana, banyak sekali bank foto yang beredar di dunia maya. Shutterstock, Corbis image, bigstockphoto, dan masih banyak lagi. Lalu yang menjadi pertanyaan foto seperti apakah yang laku dipasaran ?


Salah satu aspek yang paling penting dari keberhasilan menjual stok foto adalah memotret obyek yang benar-benar menjadi kemauan pelanggan/klien. Foto-foto yang paling populer dijual di pasaran kebanyakan soal foto orang. Banyak fotografer yang menjual foto-foto gaya hidup - yang menggambarkan beberapa aspek paling ideal, seperti wanita-wanita cantik bersama temannya menikmati sepotong roti dengan secangkir teh, ini lebih pada soal kemewahan hidup.


Dalam rangka memahami apa sesunguhnya permintaan klien, seorang fotografer sebenarnya dapat menelusuri dari situs web stok foto yang ada. Hal ini akan memberikan gambaran sekilas tentang jenis foto apa yang laku di pasaran, dan jelas unsur kompetitif dalam industri ini. Foto tidaklah harus selalu unik, tetapi haruslah merupakan materi yang berlaku secara umum. Misalkan, sebuah mobil mewah yang tidak dilengkapi oleh ban, unik tapi tidak berlaku secara umum. Atau seorang wanita yang meminum teh tapi tidak ada cangkir untuk meminumnya.


Bagian terpenting lainnya adalah soal mengedit foto dan biasanya para fotografer menyerahkan sepenuhnya pada para profesional. Karena fotografer yang bermain dalam dunia stok foto, ada kalanya masih membutuhkan sentuhan-sentuhan photoshop atau perangkat edit foto lainnnya sebelum dijual/dirilis ke pasaran. Intinya gambar harus dibuat "seberani"mungkin.


Selain itu, foto-foto yang terkait dengan bisnis serta orang-orang yang didalamnya juga sangat "menjual" pada bank foto. Karena itulah mungkin Anda akan melihat banyak foto soal orang yang berkutat dalam pengaturan bisnis, pebisnis yang memegang uang/tas, dan atau berkomunikasi satu dengan lainnya.


Foto-foto seperti komputer, keyboard, dan perangkat mobile juga sangat populer, dan sekali lagi bercerminlah pada kategori bisnis yang disebutkan sebelumnya. Daftar selanjutnya adalah soal foto travel, alam, dan pemandangan. Tapi Anda mungkin lebih baik menjual dalam bentuk foto lanskap .


Hal ini dapat Anda pelajari di internet pada situs yang khusus menjadi bank foto. Biasanya mereka sangat mudah dalam browsing karena kebanyakan foto-foto populer-dimana semuanya adalah foto yang paling laku dijual.

Tips Menjual Foto Berulang Kali 


1. Persiapkan pemotretan dengan sangat hati-hati, karena foto yang menjual adalah foto yang dipotret oleh fotografer dengan persiapan yang matang. Perencanaan dan peralatan apa yang Anda perlukan, lalu gambar seperti apa yang ingin anda ambil-ini berkaitan dengan angle pengambilan.


2. Pencahayaan adalah segalanya-Anda tidak akan mendapatkan foto bagus jika pencahayaan Anda kurang. Jika Anda melakukan pemotretan di luar ruang, pagi, siang dan malam akan terdapat perbedaan. Jika di dalam ruangan maka peralatan pencahayaan seperti lampu, diffuser, dan atau reflektor. 


3. Setting-lah kamera Anda pada kualitas tertinggi. Karena foto yang menjual diperlukan sebuah kualitas dan resolusi tinggi.


bersambung....



Posting Komentar

1 Komentar

  1. terima kasih atas info yang sangat menarik,
    saya berminat untuk menjual foto-foto saya secara mandiri yakni lewat blog. Saya ingin bertanya, bagaimanakah cara pemasaran yang mudah dan tepat sasaran? terima kasih.

    BalasHapus