Sejarah Singkat Foto Jurnalis

Sejarah panjang perjalanan foto jurnalistik cukup menarik untuk disimak. Hampir dimana-pun, di belahan mana-pun, seorang foto jurnalis selalu berdiri dengan kamera-nya. Kesibukan mendokumentasikan dunia di sekitar mereka dan cerita sejarah yang peling penting di masyarakat. Efek yang kuat dibuat ketika sebuah gambar yang mencolok dikombinasikan dengan kata-kata yang kuat, foto jurnalis tidak hanya memainkan peran mendokumentasikan sejarah, tetapi juga bertanggung jawab untuk membentuknya.
http://www.camera.co.uk

Sederhananya, foto jurnalis adalah jenis jurnalisme yang menggabungkan foto dengan berita. Foto-foto ini dapat disebarluaskan melalui sarana media termasuk koran, majalah, televisi dan internet. Bahkan, di dunia kontemporer, sulit untuk memahami semua jenis jurnalisme yang tidak menggunakan foto jurnalistik, karena konsumen atau pembaca berita telah menjadi terbiasa mengharapkan semacam gambar untuk menemani semacam artikel atau cerita televisi. Ketika dunia menjadi semakin visual, dengan munculnya perangkat genggam baru dimana aliran atau arus berita kepada publik semakin cepat, tren foto jurnalistik akan terus meningkat.


Perbedaan utama antara foto jurnalistik dan fotografi adalah bagaimana gambar diperlakukan oleh fotografer. Untuk fotografer yang bekerja pada fashion atau iklan, klien selalu memiliki suara dalam gambar yang akan digunakan dan bagaimana gambar yang dibangun. Fotografer ini memiliki tanggung jawab kepada klien-nya untuk menghasilkan jenis gambar yang dicari oleh klien. Foto jurnalis, bagaimanapun, mematuhi etika bidang jurnalisme, yang menyatakan bahwa tanggung jawab fotografer terletak dalam menangkap gambar dari sebuah cerita dengan cara yang seakurat mungkin dan mereka yang melaporkan gambar itu ke publik. Oleh karena itu, jurnalis foto membawa beban integritas jurnalistik.


Salah satu subkultur yang paling menarik dari foto jurnalistik yang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir adalah jurnalisme warga atau citizen journalist. Dengan kemajuan teknologi kamera digital, laptop, dan ponsel yang dilengkapi dengan kamera, jutaan jurnalis foto amatir sekarang dapat dengan mudah ditemui di jalan-jalan. Bahkan, outlet berita utama seperti CNN telah diambil untuk menggabungkan foto yang diambil oleh jurnalis warga atau citizen journalist ketika berita utama istirahat. Karena itu kemajuan teknologi akan terus tumbuh dalam ukuran, akan ada peningkatan peluang untuk foto jurnalistik semacam ini untuk membuat kontribusinya ke lapangan, dan sejarah foto jurnalistik akan terus berkembang dalam cara-cara baru dan menarik. 


Foto jurnalis membantu membuat acara berita lebih relatable untuk pemirsa dan pembaca. Gambar menarik ditangkap oleh jurnalis foto sering berbicara lebih keras daripada kata-kata yang dibaca oleh pembaca berita TV atau yang ditulis oleh seorang reporter. Dokumentasi visual sangat penting dalam menceritakan kisah-kisah penting. Karena ada jumlah banyak cerita untuk diceritakan, sehingga banyak kantor berita mempekerjakan jurnalis foto freelancer untuk meningkatkan produksi.


Dalam situs pewartafoto.org dikatakan bahwa perkembangan media massa seperti koran dan majalah mengarah pada industri online. Dengan demikian maka, semakin banyak foto jurnalis baik staff maupun freelancer. Industri online saat ini memang menawarkan sejumlah keuntungan dari media tradisional, seperti dilansir dalam situs pewartafoto.org. Keuntungan tersebut antara lain  tidak memiliki keterbatasan, keseluruhan isi teks berita, transkips wawancara, informasi grafis hingga foto dapat diakses dengan mudah. Selain dari pada itu, media online dapat diperbaharui secara terus menerus dan tidak memiliki edisi deadline. Media online juga menyediakan foto, video, klip audio untuk melengkapi berita dan iklan. 


Perkembangan teknologi yang cukup cepat inilah membuat permintaan akan kamera digital dan foto jurnalis semakin meningkat. Dahulu pada tahun 1930 saat masa itu disebut sebagai "The Golden Age of Photojournalism" ditandai dengan munculnya kamera Leica 35 mm. Namun sekarang, kemajuan kamera digital yang dibarengi dengan teknologi membuat sebuah gambar dalam hitungan menit sudah dapat ditayangkan. 

Di Indonesia, foto jurnalis atau pewarta foto (penyebutan ini yang dipakai) sudah menjadi komunitas yang besar. Masing-masing media massa di Indonesia memiliki sejumlah pewarta foto-nya. Sehingga perkembangan foto jurnalis khusus-nya di Indonesia semakin maju. Anda tidak perlu bingung untuk mencari siapa saja mereka. Tapi untuk mempermudah, anda bisa masuk dalam situs resmi pewartafoto.org atau anda tinggal menemui komunitas mereka di seputaran Bundaran Hotel Indonesia (tepatnya di belakang pos polisi). Anda (pemula) mungkin dapat belajar dengan mereka atau memperdalam ilmu secara langsung. Karena bagi saya, teori fotografi hanyalah sedikit dan yang lebih banyak adalah praktek langsung di lapangan. 

Namun demikian, ada banyak saran yang bisa diberikan bagi pemula yang ingin menekuni dunia foto jurnalistik. Salah satunya adalah jangan pernah merasa pekerjaan ini mengenakan karena resiko-nya juga besar. 










[ all resources ] [ tommy satria ]